.

Kamis, 09 Juni 2016

KBM JATILAWANG (Dalam Upaya Peningkatan Kapasitas/Capacity Building)


KBM JATILAWANG
DALAM UPAYA PENINGKATAN KAPASITAS
(Capacity Building)
 
  


KBM Jatilawang bukanlah sebuah nama organisasi ataupun lembaga melainkan sebuah komunitas belajar masyarakat yang ada di kecamatan Jatilawang kabupaten Banyumas Jawa Tengah yang anggotanya adalah perangkat desa. Tetapi tidak menutup kemungkinan bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi untuk ikut belajar bersama dapat bergabung dalam komunitas. Didasari atas kebutuhan bersama dari beberapa perangkat desa yang ada di kecamatan Jatilawang, muncullah ide / gagasan untuk belajar bersama-sama dalam upaya peningkatan kapasitas (Capacity Building). Berawal dari sebuah diskusi / obrolan secara informal, akhirnya pada tanggal 1 Juni 2016 diadakan sebuah pertemuan perangkat desa yang ada di Jatilawang di desa Margasana. Bukan unsur kesengajaan melainkan unsur kebetulan saja 1 Juni adalah hari lahirnya Pancasila, di kecamatan Jatilawang lahir Komunitas Belajar Masyarakat Jatilawang.

Dari pertemuan tersebut ada beberapa kesepakatan yang diambil diantaranya adalah bahwa komunitas tersebut dikoordinatori oleh Bp. Jaelani (Perangkat desa Margasana). Selain itu kesepakatan lain yang diambil adalah bahwa rutinitas belajar dilakukan setiap hari rabu jam 13.00 – 16.00. Adapun terkait dengan tempat belajar, menyesuaikan dengan perkembangan situasi peserta / anggota komunitas. Tetapi untuk sementara waktu, tempat disepakati di desa Margasana. Untuk masalah biaya pelatihan / belajar bersama ditanggung bersama 11 desa dengan kata lain iuran bersama. Besarnya iuran tergantung besar kecilnya dari biaya yang dikeluarkan. Biaya pelatihan tersebut hanya untuk biaya akomodasi saja yaitu makan dan minum bagi peserta pelatihan. Sedangkan untuk narasumber pelatihan tidak ada biaya alias gratis. Kebetulan di bulan juni adalah bulan puasa, sehingga nyaris tidak mengeluarkan biaya sedikitpun kecuali pada pertemuan pertama yaitu pada tanggal 1 Juni 2016 karena belum memasuki bulan puasa.
Lalu kira-kira apa saja yang dipelajari dalam komunitas tadi? Sebenarya banyak sekali materi yang ingin dipelajari bersama diantaranya adalah perencanaan pembangunan desa, pelaksanaan pembangunan desa dan pelaporan, pemberdayaan masyarakat, penguatan ekonomi masyarakat, dll. Namun sebagai langkah awal, materi yang dipilih adalah perencanaan pembangunan desa. Dari perencanaan desa ini, masih dibreakdown lagi menjadi sub materi perencanaan dan penganggaran desa yang di dalamnya ada RPJM Desa – RKP Desa – RAB dan Design, perencanaan desa berbasis pada potensi lokal desa, perencanaan partisipatif. Dari ketiga sub materi diambil satu sub materi yaitu materi perencanaan dan penganggaran desa.
Beberapa alasan kenapa materi perencanaan dan penganggaran desa yang dipilih adalah karena hamper sebagian besar dari perangkat desa yang ada masih kesuitan dalam menyusun perencanaan dan penganggaran desa. Hal ini disebabkan karena perangkat desa belum dapat membuat RAB dan Design sendiri. Selama ini proses penyusunan RAB dan Design masih tergantung pada pihak ketiga. Memang dengan adanya pihak ketiga dalam penyusunan RAB dan Design desa sangat terbantu. Tetapi ketika desa tidak dapat membuat RAB dan Design sendiri dan masih tergantung dengan pihak ketiga, desa tidak memiliki posisi tawar saat melakukan negosiasi harga. Desa tidak tahu apakah pekerjaan yang diserahkan kepada pihak ketiga terlalu mahal atau murah. Selain posisi tawar desa terhadap pihak ketiga lemah, desa tidak dapat melakukan kontrol atas kualitas pekerjaan jika ada yang dikerjakan oleh pihak ketiga.

Sebagai contoh ada pekerjaan aspal dengan pagu dana senilai 250 juta. Pada saat terjadi negosiasi harga dengan pihak penyedia barang/jasa, dari pihak penyedia barang/jasa hanya menurunkan harga 1 juta sehingga harga pekerjaan menjadi 240 juta dengan alas an harga sudah terlalu minim jauh dibawah standar normal. Karena pihak desa tidak mengetahui cara penghitungan biaya pekerjaan, desa meng-iyakan saja apa yang menjadi penawaran dari pihak penyedia. Padahal sebenarnya harga masih dapat ditekan sedemikian rupa sehingga dapat menghemat anggaran biaya pelaksanaan dan dapat dialokasikan untuk kegiatan yang lain. Disisi lain, masih dengan pekerjaan dan nilai yang sama ketika dari pihak desa bersikeras menurunkan harga menjadi 200 juta dan kebetulan pihak penyedia barang/jasa menyanggupi untuk melaksanakan pekerjaan, pada saat nanti pelaksanaan sampai akhir pekerjaan desa tidak dapat melakukan kontrol atas kualitas pekerjaan kepada pihak penyedia barang/jasa dimana pihak penyedia barang/jasa mengatakan harga yang kami peroleh sudah jauh dari standar normal. Jadi kami sebisa mungkin bekerja memenuhi target volume, sudah mencapai target volume saja sudah bagus. Kami dari pihak penyedia tidak dapat untung dan bahkan rugi dengan pekerjaan senilai 200 juta. Jadi jangan berharap akan kualitas baik dari hasil pekerjaan.

Nah itu tadi hanya salah satu contoh saja dampak dari ketika desa tidak dapat merencanakan dan menganggarkan biaya sendiri. Tetapi akan lain ceritanya jika desa sudah dapat menghitung rencana dan anggaran secara mandiri dan tidak tergantung kepada pihak lain. Desa akan lebih punya posisi tawar dan dan dapat melakukan kontrol atas kualitas pekerjaan. Memang kelihatannya sepele dan sangat teknis materi belajarnya, tetapi sebenarnya menyangkut persoalan-persoalan strategis yang ada di desa. Ketika desa dapat melakukan penghematan biaya, maka kegiatan lain yang belum tersentuh dapat segera tertangani. Materi pelatihan RAB dan Design bukan hanya persoalan teknis, tetapi sebenarnya menyangkut percepatan pembangunan desa.
Dengan semangat belajar yang cukup tinggi dari teman-teman perangkat desa di kecamatan Jatilawang, semoga komunitas ini dapat bertahan dan berkelanjutan karena masih banyak materi yang hendak disampaikan terkait dengan perencanaan tata ruang wilayah desa menggunakan Google Earth-Autocad/Arcgis disertai dengan pemetaan wilayah di masing-masing dusun. Ketika sudah masuk materi ini, optimalisasi peran KPMD sangat penting terkait dengan pendekatan partisipatif dalam rangka penggalian gagasan dan pemetaan wilayah.

Semoga bermanfaat…

Salam Desa Mandiri….







2 komentar:

  1. bro, kancaku ana sing perangkat desa jatilawang salam ya... jenenge Daryono (Ayo)

    trim's "tetap smangat dan produktif"

    BalasHapus